Thomas
Kuhn lahir pada 18 Juli 1922 di Cincinnati, Ohio dan meninggal pada tanggal 17
Juni 1996 di Cambridge, Massachusetts USA. Thomas Kuhn lahir dari pasangan
Samuel L. Kuhn, seorang insinyur industri dengan Minette Stroock Kuhn. Thomas
Kuhn menyelesaikan studi doktornya dalam ilmu Pasti–alam di Harvard pada tahun
1949 dan juga pernah menimba ilmu di University of California di Berkeley.
Beliau kemudian diterima di Harvard sebagai asisten profesor pada pengajaran
umum dan sejarah ilmu. Pada tahun 1964-1979 Kuhn mengajar di Universitas
Princeton dan dari tahun 1979-1991 ia bertugas di Massachusetts Institute of
Technology.[1]
Karya
Thomas Kuhn yang fenomenal adalah The Structure
1 of Scientific Revolution (1962) dan The Essential Tension: Selected
Studies in Scientific Tradition and Change (1977). Karya The Structure of
Scientific Revolution (1962) menjadi karya yang monumental tentang sejarah dan
filsafat ilmu pengetahuan dengan konsep dan teori besarnya tentang paradigma
dan revolusi ilmu. Karya Kuhn tersebut ketika ia hampir menyelesaikan
disertasinya dalam bidang fisika teoretis. Pengalaman ilmiahnya tentang
eksperimen dalam ilmu fisika membawanya pada suatu kesimpulan bahwa teori dan
praktek ilmiah telah usang sehingga secara radikal telah merobohkan sebagian
konsepsi dasarnya tentang sifat ilmu pengetahuan.[2]
Pemikiran
Thomas Kuhn dilatar belakangi adanya respon terhadap positivisme yang
dimunculkan oleh Auguste Comte (1798-1857). Positivisme merupakan suatu aliran
filsafat yang menyatakan bahwa kebenaran ilmu pengetahuan hanya bersumber dari
ilmu-ilmu alam (empiris) dan menolak nilai kognitif dari suatu filosofis atau
metafisik.[3]
Positivisme mengutamakan pengalaman dan hanya mengandalkan fakta-fakta. Tujuan
utama yang ingin dicapai positivisme adalah membebaskan ilmu dari kekangan
filsafat (metafisika).
Adapun perspektif Kuhn dalam memandang ilmu
betentangan dengan tujuan positivisme tersebut. Kuhn memandang ilmu secara
filosofis yaitu melalui sejarah ilmu itu sendiri. Melalui sejarah ilmu dapat
diketahui konstruksi ilmu pengetahuan dan kegiatan ilmiah yang sesungguhnya.[4]
Jika
dianalisis, aliran yang sesuai dengan pemikiran Kuhn adalah madzhab sejarah
karena Kuhn memandang ilmu itu melalui sejarah dari ilmu itu sendiri. Karena
dalam perspektif sejarah, sebuah ilmu berkembang layaknya empirisme yang
berlangsung dari waktu ke waktu.
[1] Akhyar Yusuf Lubis,2015, Filsafat Ilmu: Klasik Hingga Kontemporer
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, hlm. 161.
[2] Inayatul Ulya, Nushan Abid,
2015, Pemikiran Thomas Kuhn Dan
Relevansinya Terhadap Keilmuan Islam, FIKRAH: Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi
Keagamaan
Vol. 3, No. 2. Hlm 252.
[3] Endang Saifuddin Anshari, 1987, Ilmu Filsafat dan Agama, Bina Ilmu,
Surabaya, hal. 99.
[4] Ulil Azmi, Telaah Pemikiran Filsafat Sains Thomas Samuel Kuhn, Magister
Pengajaran Fisika Institut Teknologi Bandung, hlm. 2.
No comments:
Post a Comment